Penabanten.com, Serang – Salah satu amalan yang disarankan saat gerhana matahari cincin pada Kamis (26/12/2019) nanti adalah sholat Gerhana Anjuran untuk melakukan sholat gerhana terdapat dalam hadist Shahih Muslim. Berikut bunyi haditsnya,
“Sungguh matahari dan bulan adalah tanda kekuasaan Allah SWT, tidak terjadi gerhana keduanya (matahari dan bulan) karena kematian seseorang atau pun kehidupannya. Apabila kalian melihat gerhana, maka sholat dan doalah hingga gerhana tersebut selesai.”
Sesuai dengan anjuran yang dikeluarkan Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag), ada beberapa poin yang harus diperhatikan dalam sholat gerhana. Berikut penjelasannya,
Baca Juga : Hari Ini Akan Terjadi Fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC)
1. Hukumnya sunnah
Sholat Gerhana bersifat sunnah artinya tidak masalah jika muslim berhalangan melakukannya, meski disarankan melakukan ibadah tersebut. Tujuan sholat adalah mengingat kembali kebesaran Allah SWT serta berbagai tanda menjelang hari kiamat. Sholat juga untuk mengingatkan tentang adanya azab dari Allah SWT jika seseorang melakukan dosa.
2. Tanpa azan dan iqamah
Aisyah RA meriwayatkan, Rasulullah SAW memerintahkan sholat dengan menyerukan ‘Asshalaatu jaami’ah sesuai Hadist Riwayat (HR) Abu Daud dan Nasa’i. Tidak ada azan dan iqamah karena keduanya hanya untuk sholat wajib lima waktu. Sholat bisa dilaksanakan sendiri atau berjamaah, meski disarankan dilakukan bersama di masjid atau tanah lapang.
3. Bacaan dikeraskan dan dipanjangkan
Jamaah pria dan wanita bisa mengikuti ibadah yang kerap disebut sholat khusuf ini. Bacaan sholat disunahkan terdengar keras saat ibadah dilakukan siang dan malam hari. Selain itu, bacaan sebaiknya dipanjangkan meski harus mempertimbangkan kondisi jamaah. Selepas sholat sebaiknya ada khotbah satu kali dan banyak istighfar, dzikir, serta mohon perlindungan pada Allah SWT.
4. Dua rakaat
Sholat Gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat dengan empat kali rukuk dan sujud. Bacaan pada rakaat kedua biasanya lebih pendek dibanding rakaat pertama. Sama seperti yang lain, sholat gerhana diawali niat dan diakhiri salam serta khotbah pada akhir ibadah.
Terkait tata cara dalam sholat gerhana, berikut 11 tahapan yang bisa diikuti sesuai anjuran Kemenag,
1. Niat sholat gerhana
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى
Arab-latin: Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta’ala
Artinya: Saya niat sholat sunah gerhana matahari sebagai imam atau makmum karena Allah semata
2. Takbiratul Ihram
3. Membaca doa iftitah yang dilanjutkan Al-Fatihah dan surat lain dengan ayat yang panjang dan suara yang keras
4. Ruku sambil memanjangkan bacaannya
5. Bangkit dari ruku (itidal)
6. Tidak langsung sujud namun kembali membaca Al-Fatihah dan surat dengan ayat yang lebih pendek
7. Kembali ruku yang bacaannya tidak sepanjang yang pertama
8. Itidal
9. Sujud yang lamanya seperti ruku dilanjutkan duduk di antara dua sujud serta sujud kembali
10. Bangkit dari sujud dan mengerjakan rakaat kedua dengan bacaan dan gerakan seperti sebelumnya namun lebih singkat
11. Salam
Sholat gerhana bukan satu-satunya amalan saat terjadi gerhana matahari cincin pada Kamis nanti. Dikutip dari Kitab Al-Lu’lu wal Marjan, karya Muhammad Fuad Abdul Baqi, Rasulullah Shallallahu ‘ Alaihi wa Sallam dalam hadits Bukhari yang diriwayatkan dari Aisyah RA, menyebut amalan-amalan yang bisa dikerjakan saat terjadinya gerhana baik matahari mau pun bulan. Di antara amalan tersebut adalah: takbir, sholat gerhana, dan bersedekah.