Penabanten.com, Tangerang – Isra Mi’raj adalah perjalanan malam hari Rasulullah Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram (Mekah) ke Masjidil Al Aqsa (Yerusalem-Palestina/Israel), kemudian dilanjutkan menuju langit ke Sidratul Muntaha dengan tujuan menerima wahyu Allah SWT yaitu menerima perintah sholat lima waktu.
Untuk memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad Saw, Warga Desa Gintung Rt 01 Rw 01 kecamatan sukadiri tanggerang menggelar acara silaturahmi dengan meringati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1440 H bertempat di Pondok Pesantren AL – Qobani Minggu malam (17/03/2019).
Kegiatan yang bertajuk “Mari kita wujudkan Rasa Kebersamaan dalam mempererat Ukuwah Islamiah dalam kehidupan sehari hari” di hadiri kalangan muspika kecamatan sukadiri di pimpin oleh ustadz nasrulloh pimpinan pondok pesantren AL – Qobani disertai pembagian santuna 12 anak yatim piatu dan 28 Kaum Dhuafa.
Dalam sambutannya, ustadz nasrulloh mengajak warga agar dapat mengambil hikmah dari peristiwa Isra Mi’raj ini, di mana pada peristiwa itu Nabi Muhammad Saw mendapatkan perintah dari Allah SWT, untuk melaksanakan sholat lima waktu.
Baca Juga : Menyambut Harlah Kabupaten Pandeglang Ke 145, Kecamatan Labuan Gelar Wayang Golek
“Makna dari Peringatan Isra Mi’raj ini, kita harus jadikan momentum ajang silaturahmi sesama umat Nabi Muhammad Saw, menjadikan Nabi Muhammad Saw sebagai tauladan kita untuk dapat meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt. Peristiwa Isra Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad Saw dalam mendapatkan perintah sholat lima waktu. Sehingga dengan peristiwa itu, kita sebagai umatnya Nabi Muhammad Saw wajib melaksanakan sholat 5 waktu,” paparnya.
Lebih lanjut, ustadz nasrulloh menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat Desa Gintung yang telah turut andil menjadi bagian panitia pelaksanaan Isra Mi’raj.
“Kita perlu mengapresiasi kepada panitia yang telah mensukseskan acara ini, maka dengan dilaksanakannya peringatan Isra Mi’Raj ini, kita wajib mempertahankan kualitas keimanan dan yang terpenting hikmah dari acara ini yang sangat terasa nyata yaitu kita dapat bertatap muka dengan para alim ulama, tokoh masyarakat, yang mungkin kesehariannya jarang sekali bisa bersilaturahmi di karenakan kesibukan masing-masing.” pungkasnya.
Diketahui dalam acara menghadirkan penceramah dan tauziyah ustadz sarifudin dari gintung, Ustadz jainuri dari tanara dan artis ibu kota kiwil. (Hasannudin)