Penabanten.com – Tangerang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggelar Hari Peringatan Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 dengan tema “Kolaborasi untuk Indonesia Bersih”. Kegiatan HPSN diawali di Ketapang Urban Aquaculture, Kecamatan Mauk. Kegiatan yang dilakukan ini mencakup penanaman pohon mangrove, pelepasan satwa mimi, serta aksi bersih-bersih pantai. Kegiatan tersebut dirangkaikan juga dengan penurunan sampah di kawasan tersebut yang melibatkan masyarakat, pemerintahan, dan sektor swasta.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja, menekankan bahwa penanggulangan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi juga masyarakat. Kegiatan ini menandai komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah.
“Hari ini menjadi momentum kita semua untuk mengingat bahwa persoalan sampah adalah tanggung jawab kita bersama,” ujar dia dalam sambutannya.
Soma menyampaikan harapannya agar generasi muda dapat menjadi agen perubahan dalam kebiasaan membuang sampah dengan disiplin. Ia mencontohkan, Kabupaten Tangerang menghasilkan sampah hingga 2.500 ton per hari, sebuah angka yang memerlukan peran serta aktif dari masyarakat dalam mengurangi sampah dari level rumah tangga.
“Kami berharap anak-anak muda dapat menyadari bahwa sampah dimulai dari diri sendiri, kemudian ke lingkungan keluarga, dan seterusnya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Fachrul Rozi menjelaskan rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan untuk menyambut HPSN 2025. Selain kegiatan hari ini, seperti bersih-bersih pantai, pelepasan hewan mimi dan penanaman mangrove, pihaknya juga mengadakan sosialisasi terkait hak-hak masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Rangkaian acara akan dilanjutkan dengan pembentukan bank sampah dan peluncuran teknologi interceptor kapal yang diharapkan dapat mengurangi sampah di laut. Fachrul juga menambahkan bahwa mulai tahun ini, penanganan sampah di Kabupaten Tangerang akan menggunakan sistem yang lebih terintegrasi, mulai dari hulu, tengah, hingga hilir.
“Kita akan mengubah pola penanganan sampah, dari sistem kumpul angkut buang menjadi sistem yang lebih terintegrasi. Salah satunya dengan membentuk bank sampah dan mengaplikasikan teknologi pengelolaan sampah seperti AWS Pirolisis,” jelasnya.
Sebagai penutup, Fachrul mengungkapkan bahwa program unggulan Kurasalin (Kurangi Sampah Lingkungan) akan dijalankan di 10 desa sebagai pilot project. Program ini bertujuan untuk menjadikan desa sebagai unit yang aktif dalam pengelolaan sampah dan menjadikannya tanggung jawab bersama antara pemerintah daerah dan masyarakat.
“Kami mengimbau pada seluruh warga dan masyarakat, kita mulai untuk sama-sama peduli terhadap sampah, karena temanya kolaborasi artinya harus bersama-sama,” pungkas dia.
Acara ini dihadiri oleh BPK RI Banten, perwakilan PLTU Lontar, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, Fachrul Rozi.
(Diskominfo Kab.Tangerang/RS/nD)