DPKP Buat Inovasi Pemanfaatan Potensi Lumpur IPLT dan Kohe sebagai Alternatif Pengganti Pupuk Kimia

0
13

Prnabanten.comTangerang, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang menggelar rapat koordinasi tentang inovasi penggunaan pupuk organik, Senin (30/1/23). Kegiatan tersebut berlangsung di Aula DPKP Kabupaten Tangerang dan diikuti oleh oleh 8 koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan juga para Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).

Kepala DPKP Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika Sutrisno mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil uji coba inovasi penggunaan pupuk organik yang sedang dikembangkan di Kabupaten Tangerang.

“Kami berupaya untuk memanfaatkan keberadaan potensi limbah yang ada disekitar, seperti pupuk kandang dan juga Instalasi Pengolahan lumpur tinja (IPLT). Limbah tersebut kami lakukan uji pada beberapa komoditas yang berbeda-beda, nanti dilihat kecocokannya apakah inovasi ini cocoknya untuk tanaman buah, tanaman sayur atau umbi-umbian,” ucapnya

Ia menuturkan pada uji coba tersebut BPP juga diminta untuk mencatat pertumbuhan setiap komoditas yang dilakukan uji coba agar hasilnya dapat terlihat apakah ada perbedaan signifikan atau tidak dengan penggunaan pupuk organik tersebut.

“Dari hasil analisa pada beberapa BPP, ternyata untuk penggunaan IPLT ditambah kapur itu lebih cocok untuk tanaman holtikultura dalam bentuk sayuran dan kurang cocok untuk tanaman buah-buahan karena hasil produksinya kurang maksimal,” ungkapnya.

Sementara itu, pada komiditas lainnya yakni bawang merah, diketahui harus adanya penambahan pupuk kimia untuk merangsang pertumbuhan dari umbi tersebut.

“Dari hasil analisa dan uji coba ini bahwa potensi yang ada, baik pupuk kandang dan juga IPLT ini sangat bermanfaat untuk membantu para petani, selain lebih ramah lingkungan dan lebih mudah didapat, pupuk organik ini juga membantu meningkatkan kualitas hasil pertumbuhan pada beberapa komoditas,” pungkas Asep.

Kedepannya, Asep berharap inovasi yang sedang dikembangkan ini nantinya dapat meringankan biaya produksi para petani dan meningkatkan kualitas produksi hasil panen sehingga meningkatkan penghasilan bagi para petani.

“Mudah-mudahan dengan inovasi yang dibuat ini bisa memberikan dampak serta manfaat kepada petani, terutama dalam menekan biaya produksi sehingga kedepannya produktivitas petani bisa lebih meningkat dan juga sejahtera,” tuturnya.

(Diskominfo /Riska)

Tinggalkan Balasan