penabanten.com, Lebak – Diduga ada ketidak beresan dari cara kerja Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) pada program Bantuan sosial (Bansos), yang di komandoi Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lebak. Puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lebak, melakukan unjuk rasa di area halaman kantor Dinsos Lebak, Rabu (30/9/2020).
Ditegaskan Adang Hadiyana, Ketua Umum HMI Cabang Lebak, mendesak agar Dinsos Lebak menindak tegas oknumTKSK yang terindikasi mencari keuntungan dibalik amanah yang dipikulnya. Semisal terindikasi bisnis dengan E-Waroeng, TKSK juga dinilai abai dalam melakukan pengawasan dan tindakan terhadap oknum E-waroeng, yang ditengarai kerap mengurangi volume barang, seperti telor yang seharusnya 1 kg diambil satu butir dari setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM), sehingga jika dikalkulasi dari per 300 KPM, maka dalam satu bulan saja ratusan butir ditilep oknum E-Waroeng tersebut.
ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT
“Diduga kuat ada oknum TKSK yang ditengarai terlibat bisnis barang sembilan bahan pokok (Sembako) dengan E- Waroeng atau menggiring pengusaha atau suflier sembako. Lagi-lagi ulah TKSK, mereka hanya diam, tatkala ada KPM yang mengeluh karena volume telur yang di terimanya selalu berkurang 1 butir saat dibagikan E Waroeng, karena itulah kami mendesak Dinsos Lebak, untuk bersikap tegas dalam menindak kinerja TKSK seperti itu,” katanya.
Menyikapi hal itu, Endin Toharudin, Kepala Bidang Jaminan Perlindungan Sosial (Jamlinsos) Dinsos Lebak mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi adanya masukan dan kritikan dari HMI Cabang Lebak. Seperti halnya adanya kinerja TKSK yang tidak sesuai tugas Pokok dan Fungsinya, pada konteks ini Dinsos akan mendalaminya terlebih dahulu di tingkat lapangan.
“Ya, ini semua kan baru dugaan, jadi kalau ada kinerja TKSK yang melawan aturan yang ada, maka ini tentu menjadi tugas Kami, untuk membina dan menindaknya jika benar-benar terbukti dilapangan. Akan tetapi berkaitan dengan ulah oknum E Waroeng, nah ini kembali Kami tegaskan, bahwa peran pemerintahan desa, sebenarnya juga menjadi tolak ukur dalam hal itu, ya maklumlah sumber daya Dinsos ini kan terbatas, anehnya lagi selama ini pengaduan seperti yang disampaikan HMI itu belum masuk ke Dinsos Lebak,” terangnya.
Pantauan dilapangan, aksi mahasiswa tersebut berjalan damai dan mendapat pengawalan dari aparat Kepolisian Resort Lebak. (Yans)
















