penabanten.com, Pandeglang – Berawal dari kecemburuan sosial salah satu warga masyarakat kampung Karang asih RT 10 RW 03 Desa Pasirkadu kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang,Darmin (50) mengaku belum mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah namun setelah mengetahui tetangganya Ade dan Asih suami istri dua-duanya mendapatkan bantuan dana covid-19 ,kebetulan nama tersebut adalah anak dari ketua rw,dari situ timbul pemikiran pemikiran ketua RW sengaja mendata sanak familinya saja tanpa memilih atau mendata warganya yang lain,di katakan Darmin pada Jumat 18/06/2020 kepada anggota lembaga Gaib perjuangan Juyamin.
Juyamin juga mengaku telah melakukan konfirmasi kepada ketua RW Atim dan mengaku kepadanya bahwa anak dan menantunya dua-duanya mendapatkan bantuan dana covid-19 namun setelah ada konflen dari masyarakat akhirnya bantuan tersebut di alihkan atau diberikan kepada Darmin yang sama sekali sebelumnya tidak mendapatkan bantuan apa-apa,jelas juyamin ke awak media penabanten.com Selasa 23/06/2020.
Setelah di konfirmasi Darmin mengaku diberi uang senilai Rp.350.000 oleh ketua RW dengan dalih uang pengalihan dari anaknya Ade.
” Saya hanya diberi uang sama ketua RW 350 ribu katanya bantuan BLT dana desa namun saya heran kenapa hanya Rp. 350.000 ribu yang lain mendapatkan Rp. 600.000,ungkap Darmin di rekaman Vidio milik anggota Gaib perjuangan.
Juyamin juga menjelaskan setelah konfirmasi ke dua belah pihak dirinya bisa menyimpulkan bahwa ketua RW sengaja memotong dana bantuan covid-19 sebanyak rp.250.000 namun ketua RW berdalih itu cuma pinjaman bukan potongan,tapi disisi lain Darmin mengaku bahwa ketua RW tidak mengakatan kepadanya bahwa uang tersebut dipinjam atau di potong.
Juyamin juga berharap kepada pemerintah desa pasirkadu agar segera meralat data pemenang bantuan covid-19 dana desa ini apakah benar di alihkan atau masih nama orang lain.pungkasnya.
Samapi berita ini di terbitkan kepala desa pasirkadu belum bisa di pintai keterangan.
(Red)
