Penabanten.com – Lebak, Ketua beserta jajaran pengurus Media Online Indonesia (MOI DPC) Kabupaten Lebak, menghadiri Pelantikan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lebak. Bertempat di Aula PKK Kabupaten Lebak.Selasa, (10/01/2023)
Ketua MOI DPC Kabupaten Lebak, Deni Rukmansyah mengatakan, “Selaku sesama propesi jurnalis kita wajib membangun sinergitas. Dengan hadirnya kita di pelantikan pengurus PWI Lebak, berarti kita sudah menunjukan harmonisasi antar organisasi jurnalis yang ada di kabupaten Lebak,” ujarnya Deni.
“Insyaallah, MOI akan terus membangun komunikasi. Baik itu dengan pemerintah Daerah, maupun dengan lebag atau organisasi jurnalis lainnyan,” kata Deni.
Ditempat yang sama Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, dalam sambutannya meminta media dalam menyajikan berita harus berimbang dan memberikan edukasi kepada masyarakat, untuk menyampaikan informasi yang benar dan valid ke publik.
“Saya sendiri di bullying kemaren, karena pemberitaan yang tidak berimbang itu,” kata Iti
Menurut bupati, media harus menyajikan berita yang berimbang dan mengedukasi kepada masyarakat untuk memberikan informasi yang positif, mencerahkan dan membangun.
Sebab, pemberitaan yang tidak berimbang itu jangan sampai memecahbelah anak bangsa.
Karena itu, media memiliki peranan penting untuk menyampaikan informasi yang berimbang antara pemerintah dan masyarakat.
“Kami mengambil hikmah saja dengan pemberitaan yang tidak berimbang itu bupati menjadi trending topic twitter di dunia,” kata Iti Octavia.
Bupati mengatakan, dirinya sebagai orang politik hal biasa menghadapi kecaman maupun bulying akibat pemberitaan yang tidak berimbang itu.
Kemungkinan media itu mengejar oplah target, sehingga mendiskreditkan orang tanpa bijak.
Karena itu, PWI Lebak bagian garda terdepan untuk menyampaikan pemberitaan yang berimbang dan memberikan pencerahan dan edukasi kepada masyarakat.
Selain itu juga PWI dapat mengantisipasi berita- berita hoax yang bisa memecahkan belah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kita berharap PWI terus tingkat kompetensi jurnalistik, sehingga bisa menyampaikan pemberitaan yang imbang dan memberikan edukasi pada masyarakat,” katanya menjelaskan.
Bupati mengatakan pemerintah daerah juga mengantisipasi politik identitas pada tahun politik 2024, karena kehidupan masyarakat Kabupaten Lebak hingga kini rukun dan damai.
Masyarakat Lebak yang memiliki keanekaragaman perbedaan keyakinan, suku, bahasa dan budaya, namun tetap menjalin persatuan dan kesatuan bangsa.
Selama ini, perbedaan agama di Lebak tetap bersatu dan mereka melakukan kegiatan kemanusiaan dan menolong ketika terjadi kebencanaan.
“Kita selalu berdampingan, meski perbedaan keyakinan, namun tetap bersatu untuk kemajuan bangsa,” pungkasnya. (Riska)