Penabanten.com, Pandeglang – Dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan, SMP dan SMK YANUBA menggelar sosialisasi pencegahan bullying bekerja sama dengan Polsek Cikedal. Kegiatan ini dilaksanakan di aula sekolah YANUBA, Desa Tegal, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang.
Acara ini dihadiri oleh jajaran pengurus Yayasan YANUBA, kepala sekolah, guru, serta seluruh siswa-siswi SMP dan SMK YANUBA yang tampak antusias mengikuti jalannya acara.
Turut hadir pula Pembina Yayasan YANUBA, Ustadz Zaenal Abidin, S.H.; Ketua Yayasan YANUBA, Torik Aziz, S.H.; Kepala SMP YANUBA, Ibu Kokom Komariah, S.IP; dan Kepala SMK YANUBA, Ibu Muamalah, S.Pd.Acara diawali dengan sambutan dari para tokoh sekolah dan yayasan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ustadz Zaenal Abidin, S.H., selaku Pembina Yayasan YANUBA, menyampaikan pentingnya kegiatan ini dalam membangun kesadaran kolektif di lingkungan sekolah. “Bullying harus dicegah sejak dini. Sekolah adalah tempat mendidik dan membentuk karakter. Anak-anak harus merasa aman dan dihargai, bukan ditekan atau ditakuti,” tegasnya.
Kepala SMP YANUBA, Ibu Kokom Komariah, S.IP, mengungkapkan rasa syukurnya atas terlaksananya kegiatan ini. “Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, para siswa bisa memahami bahaya bullying dan tidak menjadi pelaku maupun korban. Ini adalah bagian dari pembentukan karakter siswa,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala SMK YANUBA, Ibu Muamalah, S.Pd., menambahkan, “Kami berkomitmen menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan penuh empati. Anak-anak harus tumbuh menjadi pribadi yang peduli dan tidak merugikan sesama.”
Materi inti sosialisasi disampaikan oleh perwakilan dari Polsek Cikedal, Bapak Feri Ritongah. Beliau menjelaskan secara rinci tentang:
* Jenis-jenis bullying: fisik, verbal, sosial, hingga cyberbullying.
* Dampak psikologis dan sosial terhadap korban.
* Langkah-langkah pencegahan dan penanganan kasus bullying.
* Tindakan hukum bagi pelaku bullying.
Bapak Feri juga mengajak para siswa untuk berani melapor jika mengalami atau menyaksikan tindakan perundungan. “Bullying bukan hanya masalah ringan. Jika tidak ditangani, bisa berdampak jangka panjang pada korban. Mari bersama ciptakan sekolah yang aman dan saling menghargai,” tegasnya.
Kegiatan berlangsung dengan penuh semangat dan interaksi. Para siswa aktif bertanya dan berdiskusi mengenai pengalaman mereka, serta menunjukkan ketertarikan terhadap materi yang disampaikan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh warga sekolah SMP/SMK YANUBA dapat membangun budaya positif, saling menghormati, dan menjauhi segala bentuk kekerasan di lingkungan pendidikan.