20 Tahun Hidup di Rumah Tak Layak Huni, Warga Gotong Royong Bangun Rumah untuk Nenek Suryani

Jumat, 3 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penabanten.com, Kab. Serang – Suryani, seorang lansia warga Kampung Jongkoran, Desa Nambo Udik, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, harus menjalani hidup di rumah yang tak layak huni selama 20 tahun.

Melihat kondisi ini, warga setempat berinisiatif mengumpulkan dana dan tenaga untuk membangun rumah baru bagi Nenek Suryani.

Dedi, Ketua RT 06/RW 03, mengungkapkan bahwa inisiatif ini muncul karena rasa kepedulian bersama. “Kalau bukan kita, siapa lagi yang peduli? Ini tanggung jawab kita semua,” ujar Dedi. Ia juga berharap ada dermawan atau pengusaha yang tergerak untuk memberikan bantuan agar pembangunan rumah Nenek Suryani bisa cepat selesai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di lokasi yang sama, Ustad Ahmad, tokoh masyarakat Kampung Terup, Desa Nambo Udik, menjelaskan bahwa semangat gotong royong ini muncul dari inisiatif murni warga. “Rumah Nenek Suryani sebelumnya sangat tidak layak. Kami ingin beliau bisa tinggal di tempat yang lebih baik,” kata Ustad Ahmad.

Ia menambahkan, pihaknya telah menyampaikan kondisi ini kepada Kepala Desa Nambo Udik, Juhri Amaludin. “Alhamdulillah, Bapak Kepala Desa langsung merespons cepat. Pada hari Rabu, 1 Oktober 2025, kami bersama warga langsung memulai pembangunan,” jelas Ustad Ahmad.

Menurut Ustad Ahmad, Kepala Desa Juhri Amaludin sangat mendukung kegiatan ini. “Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Kepala Desa yang telah membantu. Berkat arahannya, kami bisa langsung membangun rumah yang layak huni untuk Nenek Suryani,” ungkapnya.

Sementara itu, Nenek Suryani yang rumahnya sedang dibangun, merasa terharu dan berterima kasih. “Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Kepala Desa, Ustad Ahmad, Pak RT Dedi, dan para donatur yang telah mewujudkan rumah layak huni untuk saya,” tutur Nenek Suryani.

Saat ditanya tentang statusnya, Nenek Suryani mengaku hidup sendiri. “Saya tidak punya suami. Saya punya tiga anak, tapi semuanya sudah berkeluarga. Saya sudah hidup sendiri sejak ditinggal suami,” tutupnya.

Dewan Redaksi

Berita Terkait

Audiensi di Cikande, Bupati Serang Ratu Zakiyah Tampung Aspirasi Usulan Kenaikan Upah Buruh*
Dua Tahun Dalih “Cari Lokasi”, Penanganan Sampah DLH Serang Hanya Janji Kosong
Perumda Tirta Al-Bantani Raih Anugerah Badan Publik Informatif KIP 2025
Warga Padarincang Diminta Manfaatkan Layanan Jemput Bola Adminduk
Warga Kaserangan Ciruas Tuntut Penutupan PT Mingyue Green Technology Akibat Pencemaran Udara
Kecamatan Tanara Siap Sukseskan HUT ke-499 Kabupaten Serang
TP PKK Desa Cikedung Diberi Pembinaan Jelang Penilaian Lomba HKG PKK ke 53 tingkat Provinsi Banten
IJL Soroti Kinerja Pemkab Serang: Tumpukan Sampah di Jalan Nasional hingga Desa Masih Menggunung

Berita Terkait

Jumat, 21 November 2025 - 19:27 WIB

Audiensi di Cikande, Bupati Serang Ratu Zakiyah Tampung Aspirasi Usulan Kenaikan Upah Buruh*

Kamis, 13 November 2025 - 19:19 WIB

Dua Tahun Dalih “Cari Lokasi”, Penanganan Sampah DLH Serang Hanya Janji Kosong

Rabu, 12 November 2025 - 18:51 WIB

Perumda Tirta Al-Bantani Raih Anugerah Badan Publik Informatif KIP 2025

Selasa, 14 Oktober 2025 - 20:25 WIB

Warga Padarincang Diminta Manfaatkan Layanan Jemput Bola Adminduk

Minggu, 5 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Warga Kaserangan Ciruas Tuntut Penutupan PT Mingyue Green Technology Akibat Pencemaran Udara

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 21:10 WIB

Kecamatan Tanara Siap Sukseskan HUT ke-499 Kabupaten Serang

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:34 WIB

20 Tahun Hidup di Rumah Tak Layak Huni, Warga Gotong Royong Bangun Rumah untuk Nenek Suryani

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:01 WIB

TP PKK Desa Cikedung Diberi Pembinaan Jelang Penilaian Lomba HKG PKK ke 53 tingkat Provinsi Banten

Berita Terbaru