penabanten.com, Pandeglang – Bantuan Pupuk jenis Buamax pupuk majemuk premium yang di produksi oleh PT.Hanampi Sejahtera Kahuripan dan distribueikan oleh PT.Menjangan Pulung Jaya – jakarta, telah di realisasikan atau di salurkan untuk Kelompok Tani Kersa Nyaba Desa Sukasaba kecamatan Munjul sebanyak 10 ton dan sudah di terima oleh Sekretaris kelompok tani Tersebut kurang lebih Sebulan yang lalu.
Bantuan pupuk tersebut untuk para petani di Desa Sukasaba kecamatan Munjul sesuai pengajuan untuk sawah padi Gogo (Pare Huma) sebanyak 10 Ton (10.000 kg) namun hal ini sayangat di sayangkan bantuan tersebut tidak di ketahui oleh ketua kelompok yang mendapatkan dan sampai hari ini Sabtu 14/11/2020 tidak tahu turunya bantuan pupuk tersebut padahal udah hampir sebulan lebih bantuan tersebut turun ke desa sukasaba, Kata Keluarga pak Suhaya selaku ketua kelompok.
” saya selaku istri pak Suhaya merasa di manipulasi data dan sebagainya suami saya Suhaya tidak pernah mendapatkan bantuan pupuk apapun sampai saat ini saya tahu suami saya belum pernah mengajukan apa-apa, saya menduga ini pasti kelakuan sekertaris dan bemdahara kelompok yang bermain suami saya selaku ketua kelompoknya tidak pernah di ajak musyawarah apapun” ungkapnya nada kesal.
Di tempat yang sama Uyung anak dari Suhaya menerangkan hal yang sama bahwa bapaknya selama ini merasa di tipu dan di manipulasi data menurutnya bapaknya tidak pernah membuat pengajuan benih atau pupuk, hal ini Uyung menduga tanda tangan bapaknya di palsukan.

” Saya sudah menduga dengan kedatangan LSM dan media ke rumah sya mempertanyakan bapak saya pasti ini ada bantuan dari pemerintah yang di datanya atas nama bapak saya, benar saja dugaan saya ini ada data penerimaan pupuk jenis NPK sebanyak 10 ton turun dan bapak saya sama sekali tidak pernah tahu menahu, dan saya sudah menduga ini perbuatan sekertais dan bendahara kelompok bapak saya” jelasnya.

Masih kata Uyung, sebetulnya pengajuan apapun bapak saya tidak tau dan tidak pernah,bahkan stempel kelompok pun bapak say tidak pegang yang megang stempel itu sekertaris dan bendahara, imbunya
Di termoat terpisah sekertais Kelompok Tani ” Kersa Nyaba ” Haji Adi membenarkan adanya bantuan pupuk yang sudah turun sebanyak 10 ton kurang lebih sebulan yang lalu dirinya mengaku penerimaan dan penanda tanganan dia lakukan sendiri tanpa diketahui oleh ketua kelompok dengan dalih ketua kelompok pada waktu itu sedang sakit.
” Benar saya telah menerima bantuan pupuk jenis NPK sebanyak 10 ton saya juga sudah kasih tahu ketua namun pada waktu itu ketua sedang sakit” Dalihnya
Setelah di tanya kenapa setelah sebulan lebih ketua kelompok tidak di beri tahu dan puopuknya juga sudah tidak ada ia berdalih pupuk tersebut sudah di bagikan sebanyak 8 ton yang tidak jelas ke siapa di bagikan ya dan ada sisa 2 ton itupun di simpan di rumah orang lain bukan di rumah kelompok atau anggota kelompok, tentu saja hal ini membuat pertanyaan masyarakat terlebih masyarakat sekitar ketua kelompok Suhaya belum ada satupun yang menerima pupuk bantuan tersebut.
Kepala Desa Sukasaba juga mengaku tidak adanya tembusan dari pihak kordinator penyuluh (Korluh) apalagi dari pihak kelompok tani yang ada di desanya,katanya ke awak media melalui pesan WhatsApp.
Setelah ramai adanya penyelusuran dari pihak control sosial barulah ketua kelompok Tani Suhaya mengetahui hal ini,setelah sekertaris kelompok datang ke rumahnya memberitahukan adanya bantuan pupuk tersebut, sungguh lucu dan aneh kenapa sebelumnya ketua kelompok tidak di beri tahu setelah ribut baru sekertaris merapat dan memberi tahu,dan katanya sisa yang dua ton akan di berikan kepada ketua kelompok, yang jadi pertanyaan publik k mana sisanya 8 ton apakah benar di bagikan apa di kemanakan,..?
Sementara petugas dari dinas pertanian kecamatan Munjul Kordinator penyuluh (Korluh) sampai berita ini di turunkan beliau belum bisa di konfirmasi.
(Imron)