Penabanten.com, Lebak – Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi, yang mengikuti proses penyerahan DIPA Lembaga/Kementerian, Dana Transfer Daerah (DTD) dan Dana Desa (DD) oleh Presiden RI, Joko Widodo, di Sekretariat Presiden, Rabu (25/11/2020).
Selesai acara yang diikutinya melalui Zoom Meeting di ruang Kerja Wakil Bupati, dirinya mengatakan, pada tahun 2021 Kabupaten Lebak akan menerima transfer dari Pemerintah Pusat sebesar Rp. 1,9 Trilyun.
Dalam kesempatan itu, wabup meminta kepada jajarannya, agar terus berinovasi dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). untuk diketahui, tahun 2021 target PAD Lebak sebesar Rp. 400,39 Milyar.
Selain itu, Wabup juga mengingatkan, tugas pemerintah tidak hanya sekedar mengutip uang, tapi bisa memberikan timbal balik yang menguntungkan semua pihak.
“Jika PAD tidak tercapai, tanyakan masalahnya, lalu berikan bantuan, penyuluhan, mereka perlu di edukasi agar mereka bisa merasakan kehadiran pemerintah,” kata Wabup.
Sementara itu, Presiden RI, Joko Widodo mengatakan, belanja pemerintah menjadi penggerak utama roda perekonomian, untuk itu Presidin Jokowi meminta agar seluruh jajaran kementerian kerja cepat mengingat Indonesia dalam dalam kondisi krisis, untuk itu dirinya mengingatkan agar semangat dan auranya harus lebih cepat, semuanya harus pindah channel ke extra ordinary.
“Kecepatan, Ketepatan, Akurasi harus tetap menjadi karakter dalam kebijakan-kebijakan Kita, baik dibidang kesehatan maupun dibidang ekonomi. Ini harus juga segera pulih Kembali,” kata Presiden.
Jokowi juga menyampaikan, dalam APBN 2021 sebesar Rp. 2.750 Trilyun, sebesar Rp. 1.032 untuk K/L dan 795,5 Trilyun untuk DTP dan DD.
Menurutnya ada 4 fokus Pemerintah, yang Pertama Penanganan kesehatan, Kedua Perlindungan sosial terutama bagi kelompok yang kurang mampu dan rentan, Ketiga pemulihan ekonomi teruama dukungan terhadap UMKM dan dunia usaha dan yang keempat reformasi struktural untuk membangun pondasi yang lebih kuat.
Khusus kepada kementerian yang memiliki anggaran besar, Presiden meminta, supaya melakukan lelang sedini mungkin, agar bisa menggerakan ekonomi di quartal 1 tahun 2021.
“Kita harus bekerja lebih cepat, pada kondisi kritis auranya harus lebih cepat,” ujarnya.
Presiden menegaskan pada bulan Januari 2021, harus segera diberikan kepada penerima manfaat, kepada masyarakat. Agar belanja masyarakat meningkat, agar konsumsi masyarakat meningkat sehingga diharapkan dapat menggerakan ekonomi dilapisan bawah. (Gel)