Penabanten.com, Merak Banten– Menghadapi puncak arus mudik Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Pemerintah melakukan penguatan sinergi lintas sektor guna menjamin kelancaran jalur penyeberangan Merak-Bakauheni. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memastikan layanan tahun ini tidak hanya fokus pada kelancaran arus, tetapi juga faktor keselamatan di tengah ancaman cuaca ekstrem.
Dalam kunjungan lapangan di Pelabuhan Merak, Senin (22/12), Menko PMK Pratikno yang didampingi oleh jajaran Menteri, Kapolri, serta manajemen PT ASDP Indonesia Ferry, menegaskan bahwa lintasan Merak-Bakauheni merupakan jalur vital nasional. Mengingat proyeksi mobilisasi masyarakat mencapai lebih dari 100 juta orang secara nasional, kesiapan infrastruktur dan koordinasi antar instansi menjadi kunci utama.
Tantangan utama pada Nataru tahun ini adalah prakiraan cuaca dari BMKG yang mendeteksi adanya pengaruh siklon 93S di Samudra Hindia. Hal ini berpotensi menimbulkan hujan lebat dan angin kencang di wilayah Banten hingga Jawa Timur. Sebagai langkah antisipasi, ASDP bersama Kepolisian telah menyiapkan skema delaying system atau sistem penundaan di titik strategis seperti KM 34 dan KM 68 Tol Merak untuk mengurai kepadatan jika terjadi penundaan jadwal kapal akibat cuaca.
Wakil Direktur Utama ASDP, Yossianis Marciano, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan kantong parkir seluas 24,6 hektare yang mampu menampung hampir 5.000 kendaraan di area pelabuhan.
Selain kesiapan fasilitas, ASDP juga memberikan stimulus ekonomi berupa diskon tarif hingga 19 persen melalui platform Ferizy bagi ratusan ribu penumpang dan kendaraan. Diskon ini berlaku hingga 10 Januari 2026 sebagai bentuk dukungan Pemerintah untuk menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi daerah selama masa libur panjang.
ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan data Posko Merak hingga H-4 (21/12), tercatat pergerakan penumpang dari Jawa ke Sumatera mencapai lebih dari 35 ribu orang. Meskipun angka ini menunjukkan penurunan sekitar 23 persen dibanding tahun lalu, sebaliknya arus dari Sumatera ke Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni justru mengalami kenaikan sebesar 12,8 persen.
Hingga saat ini, trafik penyeberangan dilaporkan ramai lancar dan terkendali. Pemerintah mengimbau pengguna jasa untuk tetap waspada terhadap informasi cuaca terkini dan memanfaatkan fitur reschedule pada aplikasi Ferizy jika terjadi kendala perjalanan.
















