Penabanten.com, Serang – Program pemberdayaan masyarakat di bantaran Sungai Gus Ipul, Desa Talaga, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, kini memasuki tahap perencanaan teknis. Rapat yang berlangsung pada Kamis, 23 Januari 2025, di Kantor Desa Talaga ini melibatkan Kementerian Sosial, pemerintah daerah, lembaga sosial Human Initiative, dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) dan Persatuan wartawan (PWI) Banten
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial (Dirjen Dayasos) Kementerian Sosial (Kemensos) Mira Riyanti Kurniasih, menekankan pentingnya pendekatan menyeluruh dalam revitalisasi sungai dan lingkungan sekitarnya.
“Tidak cukup hanya merevitalisasi sungai, kita juga perlu memperhatikan kondisi rumah, lingkungan, dan kebiasaan masyarakat. Masih ada rumah yang tidak layak huni, sarana MCK yang tidak memadai, serta kebiasaan membuang sampah ke sungai. Semua ini harus diperbaiki melalui sinergi lintas sektor,” ujar Mira.
Program ini melibatkan langkah-langkah strategis, seperti pembangunan sarana MCK yang layak, penyediaan septic tank komunal, hingga pelatihan pengelolaan sampah untuk masyarakat. Pemerintah daerah juga telah mengalokasikan anggaran untuk revitalisasi Sungai Gus Ipul, yang diharapkan menjadi “Sungai Kehidupan.”
“Nama Sungai Gus Ipul diberikan sebagai simbol harapan akan perubahan positif. Program ini adalah hasil kerja sama berbagai pihak, termasuk Human Inisiatif yang membantu membangun infrastruktur dasar. Kami ingin semua pihak, termasuk masyarakat, berperan aktif,” tambah Mira.
Selain fokus pada pembangunan fisik, pelatihan terkait pengelolaan sampah juga menjadi agenda utama. Hal ini bertujuan untuk mengubah kebiasaan masyarakat yang selama ini merugikan lingkungan. Ke depan, Sungai Gus Ipul ditargetkan menjadi daya tarik desa wisata, yang akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Rapat teknis ini juga menghasilkan komitmen untuk mempercepat pelaksanaan program. Mira menegaskan bahwa gotong royong menjadi kunci keberhasilan program ini. “Kami mendorong masyarakat untuk aktif berpartisipasi. Semua pihak harus saling mendukung karena ini adalah kebutuhan bersama,” tegasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan sinergi lintas sektor, program ini diharapkan dapat menciptakan Desa Talaga yang lebih layak huni, sejahtera, dan berdaya saing, serta membawa manfaat berkelanjutan bagi seluruh masyarakat di sekitarnya.